Karena Hidup Hanya Sekali, Maka Berjuanglah Berkali-Kali dan Jadilah Insan Yang Gemilang
sampaikanlah informasi blog ini ke teman-teman anda, sebagai upaya serta sarana dakwah kita semua, dan jangan lupa untuk tinggalkan pesan guna perbaikan

Sabtu, 29 Mei 2010

Pengelihatan Alam Akhirat

Tokoh kita ini adalah Prof DR H Salim Badjri, ahli tafsir yang memimpin langsung FUI untuk menggempur tempat maksiat.

Karena tuduhan pun bermacam-macam seperti Wahabi. Tapi menurutnya tidak usah heran, itu bahasanya Snouck Hurgronje. Mereka menuduh itu karena bergurunya pada Snouck. Harusnya kalau seorang Muslim sadar, yang dia lakukan kalau sudah mentradisi maka harus dilepas, “Masa bikin agama di atas agama?” serunya.

Jadi Apa makna amar ma’ruf nahi munkar. Salim Badjri merujuk ke al-Qur’an surat an-Nahl ayat 125: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Hikmah: ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang batil. Jadi tidak drastis, harus ada peringatan dulu. Lapor dulu ke aparat, kalau sudah mentok baru kita masuk. Jadi kita memperkecil risiko. Jadi berjuang di jalan Allah SWT atas bimbingan ayat, tidak drastis.

Berikut perbincangan Eman Mulyatman dari Sabili dengan Salim Badjri di rumahnya. Meski baru keluar dari rumah sakit -karena kelelahan, sosok ini tidak kelihatan melemah ketika berbicara perjuangan memerangi kemaksiatan. Berikut petikannya:

Kenapa ulama menjadi lembek?

Karena nahy munkar ada risiko. Takut dengan risiko itu. Tahu tapi pura-pura tidak tahu. Orang Muslim yang mengaku beriman itu harus dipanggil dengan banyaknya kemaksiatan, keburukan. Dia harus tampil, sebab kemaksiatan berkembangnya cepat sekali.

Tapi kebanyakan ustadz, ceramahnya lembek?

Betul! Padahal di zaman Khalifah Abu Bakar, memerangi pembangkang zakat. Itulah alasan Indonesia bukan negara agama. Padahal nabi mengatakan, setiap orang adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Jadi untuk menjadi pemimpin harus dikader dulu. Itulah di antara kelemahannya, kaderisasi.

Memang sudah disinyalir oleh Rasulullah saw, suatu saat umatku akan seperti buih. Laksana makanan di atas nampan yang akan menjadi rebutan musuhnya. Para sahabat bertanya, “Apakah jumlah kami sedikit ya Rasul saw?” Tidak, bahkan sabda rasul saw. Kenapa begitu, karena umat Islam tertimpa al Wahn. Apa itu wahn? cinta dunia dan takut mati. Jadi kalau orang cinta dunia, dia akan menghimpun keduniaan dan takut mati. Makanya, berebut ingin di eksekutif atau legislatif. Sampai bayar segala, padahal itu satu amanah yang cukup berat. Makanya sahabat Umar bin Khatab, jubahnya penuh tambalan, saking takutnya dimintai pertanggungjawaban. Sedangkan untuk diri sendiri saja belum tentu bisa.

Seperti di surat al-Qashash ayat 77. “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”

Jadi mata itu untuk ibadah, telinga untuk ibadah, pikiran, kesehatan, mulut, tangan dan kaki untuk ibadah. Jadi sehari semalam berapa jam yang kita gunakan untuk ibadah?

Apa akibat mengabaikan hukum Allah?

Subhanallah. Kalau kita lihat al-Qur’an ancamannya sangat berat. Seperti di surat al-Mu’minun ayat 99. “(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: ‘Ya Tuhanku kembalikanlah Aku (ke dunia)’.” Maksudnya: orang-orang kafir di waktu menghadapi sakaratul maut, minta supaya diperpanjang umur mereka, agar mereka dapat beriman.

Juga di surat Qaf ayat 22. “Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, Maka kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, Maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.”

Padahal Nabi saw mengatakan, sakitnya lebih dahsyat dari 70 kali tusukan. Pada saat itu tabir alam gaib Aku angkat, maka penglihatanmu menjadi tajam, sampai menembus alam akhirat.



Ahli maksiat akan menjerit-jerit. Tangguhkan ya Allah, aku akan mengamalkan amal shalih yang aku tinggalkan. Tidak sekali-kali. Memang kebiasaan manusia ketika terjepit akan berjanji pada Allah. Tetapi setelah lapang kembali lupa.

Sudah sangat jelas ancamannya?

Jelas sekali kalau membaca al-Qur’an.

Mengapa ulama sibuk seminar, menulis buku dan berdebat saja?

Orang bisa disebut alim, tapi belum tentu beriman. Kalau orang beriman itu akan keluar dari dalam dirinya jiwa ikhlas. Jadi kalau dia jadi ilmuwan sekadar alim, ilmunya hanya digunakan untuk dagang, popularitas atau entertainment. Seperti disinyalir dalam surat al-Mujadalah ayat 11. Jadi yang diangkat itu orang beriman dan berilmu. Kalau berilmu tidak beriman, dia kosong. Malah kalau berilmu tidak beriman, bisa jadi munafik. Seperti JIL.

Tren-nya organisasi Islam, menghindari aksi nahy munkar?

Kalau imannya kosong, maka tidak ada yang mendorong. Hanya sebagai rekreasi intelektual. Supaya dibilang ilmuwan. Makanya tidak setuju dengan aksi nahy munkar, tidak terpanggil.

Bagaimana denga aksi Gerakan Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat (GAPAS)?

Ya alhamdulillah, selama ini kita berkiprah sesuai dengan kemampuan. Dengan adanya gerakan ini mereka berhitung. Kalau tidak ada gerakan kemaksiatan berkembang cepat, apalagi pemurtadan, cukup besar.

Organisasi semacam ini terus dibidik?

Wa makaru wa makarallahu wallahu khairul makirin. Mereka membuat tipu daya dan Allah memperdaya mereka dan Allah sebaik-baik perencana. Semua itu tidak membuat kita lemah.

Tapi ancamannya fisik, penjara bahkan nyawa?

itu sudah kita perhitungkan, setiap perbuatan ada risiko. Penjara dunia itu enak, yang kita takutkan penjara akhirat.

Soal stigma buruk?

Biar saja, tidak ada masalah. Prinsipnya asal janga menipu, merugikan orang, mencabuli anak orang. Kalau yang lain silakan saja Zaal haq wa zahaqal bathil inal bathila kana Zahuqa, datang haq yang batil lenyap, sungguh yang batil itu pasti lenyap.

Tapi gerakan ini sering tidak mendapat dukungan dari umat Islam sendiri?

Mereka yang belum paham itu takut. Berbuat baik tidak usah takut. Malah masyarakat kalau ada apa-apa lapornya ke FUI.

Apa target Anda?

Cirebon itu mendapat predikat sebagai Kota Wali. Kami membantu merealisir, kalau sudah terealisir, bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain. Nah sekarang orang belum merasakan. Masih ada perzinahan, mabuk-mabukan dan perjudian. Kalau terasa keamanan dan ketentramannya, mudah-mudahan daerah lain mengikuti.

Apa langkah-langkahnya?

Kami rutin mengadakan kajian rutin, untuk kaderisasi. Untuk jangka panjang kami mempersiapkan pesantren Hifzhul Qur’an. Jadi umumnya, SD- SMP hafal Qur’an. Enam tahun mondok hafal Qur’an. SMA-nya paham al-Qur’an. Menjadi apa pun, insinyur, dokter atau ahli ekonomi, silakan. Ini sudah kita persiapkan dan tanahnya sudah ada satu hektar lebih.

Mengapa?

Harus disadarkan lewat al-Qur’an. Kalau tidak dengan al-Qur’an tidak tergugah. Firman Allah SWT di surat ar-Rum ayat 30, “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” Allah menggugah fitrah manusia dengan al-Qur’an. Jadi orang berbuat salah timbul penyesalan, itulah fitrah. Kalau dia sering membaca al-Qur’an akan mengerti.

Sekarang terbalik, tuntunan jadi tontonan dan tontonan jadi tuntunan?

Jadi, sebenarnya sebagian besar umat Islam jarang membaca al-Qur’an dan terjemah. Ceramahnya jadi tontonan. Akibatnya jauh dari petunjuk. Kalau saya ceramah saya bilang ke hadirin, jangan mengharapkan saya akan melawak, karena saya bukan pelawak. Jangan harapkan saya menyanyi, karena bukan penyanyi. Kalau perlu Anda menangis.

Karena ini mengaji, tapi ketika saya bicara satu jam setengah, hadirin mengatakan kurang, kurang. Jadi kalau diisi dengan ayat akan nyambung, karena tergugah fitrahnya. Jadi sangat keliru kalau ada seorang penceramah melawak, itu sama dengan melecehkan ayat-ayat Allah. Kalau mau menjadi penyanyi jadi penyanyi saja. Jadi targetnya ingin laris saja.

Apa ancamannya?

Sudah jelas dalam al-Qur’an itu disebut istihza, memperolok agama Allah SWT. Maka dia akan tergolong fasik dan bisa jatuh kepada munafik. Jadi ketahuan bahwa aslinya dia jauh dari al-Qur’an walaupun dia mubaligh.

Mengapa di Jawa Barat yang mayoritas Muslim, marak akan kemaksiatan?

Itu akibat hukum Allah tidak diberlakukan. Makanya kemaksiatan dan korupsi tidak berhenti. Hukum manusia, cuma mainan. Membunuh divonis 15 – 20 tahun dapat remisi, keluar. Hukum Allah dibilang kejam, sadis. Padahal satu orang mencuri potong tangan. Tapi, ribuan orang sadar.

Kemarin FUI mengadakan Muzakarah?

Dari sekian utusan sangat setuju kalau Pusat tetap di Cirebon, karena kota wali. Pertama pengembangan Islam dari Cirebon, menapak tilas, mudah-mudahan Islam memancar lagi cahayanya dari Cirebon ke seluruh tanah air. Kemudian dilontarkan, siapa yang yang mau memimpin. Mereka tetap meminta saya. Peserta juga meminta segera dibuka di seluruh kabupaten yang berjumlah 540 kabupaten se-Indonesia.

Jadi FUI makin membesar?

Ya, ini permintaan musyawirin. Sebab mereka tahu ukhuwah itu penting, Islam menjadi lemah karena perpecahan. Sekarang ekonomi sudah lepas, umat Islam sudah miskin ekonomi, miskin ilmu dan miskin iman karena perpecahan. Jadi kita berjalan di tempat masing-masing, maka tidak ada kekuatan.

Bagaimana rencana pendirian pesantren al-Muttaqin?

Pesantren itu bersifat dinamis. Maka kita ambil guru-guru yang bersifat dinamis. Memang sempat ada kasus (terorisme) karena ada anak dari Cikijing yang nyantri selama 8 bulan terlibat terorisme. Cuma satu orang. Contoh; kalau ada satu polisi berbuat salah, apakah semua polisi tidak benar? Nah lulusan UI juga ada yang korupsi. Yang mengherankan kalau menyangkut Islam dicari-cari saja alasannya.

Letak itu di jalur Puncak Ciremai yang merupakan tempat wisata (prostitusi)?

Allah yang akan mengatur. Jadi ada orang yang memberi wakaf. Memang tidak mendapat izin. Tapi saya terus ngotot, harus ada alasan kalau menolak (pendirian) pesantren. Alhamdulillah tadinya di depan pesantren itu sudah dibeli cukong Jakarta untuk diskotik, akhirnya mereka batalkan. Jadi kalau kita serius dan ikhlas nanti Allah yang mengatur.

Bagaimana dengan pengamatan Ramadhan mengalami degradasi?

Allah sudah berfirman di surat al-Hadid ayat 20, “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning, kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”

Kalau sekarang baca al-Qur’an sudah malas. Karena al-Qur’annya diganti TV. Kosong dari al-Qur’an iman turun, tinggal baju kokonya saja yang takwa.

Komentar :

ada 0 komentar ke “Pengelihatan Alam Akhirat”

Posting Komentar